Penuh kebingungan si anak yang dengan simpatik memberi harapan kepada ibu guru. dengan bodo amatnya dia menjawab semua pertanyaan ibu tadi berharap konflik saat ini selesai " hmm wajar apa gerangan yang membuat puitis ini tejadi" jawab anak yang se dikit bijak ini. dia melawati pelajaran bahasa dengan baik tanpa ada konflik berkepanjangan , Selesai sudah pelajaran bahasa dan selesai juga sekolah nya hari itu ,, seperti biasa dia melakukan hal rutin tiap pulang sekolah. yaitu berpami dan memberi sedikit qoute ke ibu guru ' bu pelajaran hari ini sangat bagus bu. hanya saja minat yang kucari tak sebagus dengan yang ibu terangkan tadi. Ibu bisa bantu aku gak unutk mencari jati diri yang baik seperti apa. supaya aku bisa terlihat seperti anak normal yang lain' si anak.
Bingung di campur dengan heran yang saling mengaduk - aduk di pikiran ibu bahasa ' gerangan apa hari ini ada berpikir seperti ini apakah dia salah satu tokoh reklamasi tau rekarnasi Akhhh' jawab itu bahasa dalam hati.
jawab ibu bahasa " NAK kau itu terlalu negatif pikiranmu kau sama kok dengan murid yang lain dan sama juga kok dalam belajarnya, hanya saja kau mempunyai karakter sifat mu yang unik yang membuat kau terlihat aneh coba untuk berpikir positif terus supaya kamu bisa bahagia deeeh pass pulang" jawab ibu dengan muka riang dan menyemangat".
rekayasan cerita yang tak pernah habisnya selalau terjadi disini dalam terus terjadi sehingga banyak pengadu dalam mengadu dombakan amarah dan kebajikan tercampur menjadi bumbu algoritma ini. seupaya kita tahu bagaimana cara kita mencegah agar tidak terjadinya kecurangan dalam sosial yaitu dengan menambahkan dan mengakrabkan sosial kita terhadap lingkungan sekitar. Oleh karena itu kita butuh asumsi yang baik untuk di cerna tiap hari nya
"CUKUP TAU UNTUK MU HARI INI . JADILAH PRIBADI YANG BAIK. BUANG SEGALA KONDISI TERBURUK DI KEHIDUPAN , KARENA DIA AKAN MEMPERLAMBAT GERAK MU DAN MENGHAMBAT SEGALA AKTIFITAS MU. MAKA NYAMANLAH DENGAN KONDISI ITU DAN SEMANGATLAH. YAKIN KAU AKAN BAHAGIA"
Comments
Post a Comment